Minggu, 20 Januari 2013

Carcino Embryonic Antigen (CEA)

Carcino Embryonic Antigen (CEA)
Carcino Embryonic Antigen (CEA) merupakan glikoprotein yang terlibat dalam adhesi sel. Substansi ini umumnya diproduksi pada masa embrio dan terhenti sebelum masa kelahiran, oleh karena itu CEA biasanya tidak terdapat pada plasma darah orang dewasa, walaupun dapat meningkat pada perokok berat. Peningkatan kadar CEA banyak ditemukan pada penderita kanker usus besar, kanker lambung, kanker pankreas, kanker paru, kanker payudara, kanker tiroid, radang kolitis, pankreatitis, sirosis, COPD, dan penyakit Crohn.
CEA pertama kali diidentifikasi pada tahun 1965 oleh Phil Gold dan Samuel O. Freedman dalam ekstrak jaringan kanker usus besar manusia. Serum CEA diperoleh dari individu dengan karsinoma kolorektal, karsinoma lambung, karsinoma pankreas, karsinoma paru-paru dan karsinoma payudara, serta individu dengan karsinoma tiroid meduler yang memiliki kadar CEA lebih tinggi dibandingkan orang sehat (di atas 2,5 ng/ml). CEA adalah suatu glycosyl fosfatidil inositol (GPI); suatu sel permukaan terintegrasi glikoprotein yang dikhususkan melayani sialofucosylated glycoforms yang berperan sebagai L-selectin karsinoma usus besar dan ligan E-selectin, yang kemungkinan penting dalam penyebaran metastasis dari karsinoma sel usus besar.
Pengukuran kadar CEA merupakan suatu indikator/penanda tumor yang sering dianjurkan untuk deteksi dini kekambuhan pada pasien-pasien yang terkena tumor. Akan tetapi pengujian kadar CEA dalam plasma darah tidak dapat dijadikan patokan dalam mendiagnosis kanker. Hal ini dikarenakan bahwa sebagian besar jenis kanker tidak menghasilkan kadar CEA yang tinggi. Pada kasus penderita kanker, kadar CEA harus kembali normal setelah keberhasilan proses pembedahan atau selama 6 minggu setelah proses pengobatan kanker tersebut.
Antibodi CEA biasa digunakan dalam teknik imunohistokimia untuk mengidentifikasi sel-sel yang mengekspresikan molekul glikoprotein dalam jaringan sampel. Pada orang dewasa, CEA diekspresikan hanya dalam sel kanker khususnya kanker-kanker adenokarsinoma seperti yang timbul dalam usus besar, paru-paru, payudara, perut, atau pankreas. Oleh karena itu dapat digunakan untuk membedakan antara sel kanker satu dengan sel kanker sejenisnya. Adapun beberapa gen manusia yang mengkode CEA yang berperan dalam adeshi protein sel :
1.     CEACAM1 (Carcinoembryonic antigen-related cell adhesion molecule 1) atau dikenal juga dengan sebutan CD66a (Cluster of Differentiation 66a)
2.     CEACAM3 (Carcinoembryonic antigen-related cell adhesion molecule 3) atau dikenal juga dengan sebutan CD66d (Cluster of Differentiation 66d)
3.     CEACAM5 (Carcinoembryonic antigen-related cell adhesion molecule 5) atau dikenal juga dengan sebutan CD66e (Cluster of Differentiation 66e)
4.     CEACAM6 (Carcinoembryonic antigen-related cell adhesion molecule 6) atau dikenal juga dengan sebutan CD66c (Cluster of Differentiation 66c)
5.    



CEACAM8 (Carcinoembryonic antigen-related cell adhesion molecule 8) atau dikenal juga dengan sebutan CD66b (Cluster of Differentiation 66b)
                   Skema representatif dari gen dan protein CEA manusia                  


Terima Kasih sudah bekunjung di blog imunohistokimia ini...
Dalam blog ini akan Kami share segala sesuatu seputar imunohistokimia
Kami pun menyediakan segala keperluan laboratorium imunohistokimia (khususnya) dan laboratorium umum...
Untuk info lebih lanjut, silahkan kunjungi link di bawah ini :


                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar