Alpha Fetoprotein
Alpha fetoprotein (AFP)
atau biasa disebut juga α-1-fetoprotein
atau α-fetoglobulin)
adalah suatu protein pada manusia yang disandikan oleh gen AFP. Gen AFP
terletak di lengan q pada kromosom 4 (4q25). AFP adalah suatu protein plasma utama
yang dihasilkan oleh kantung kuning telur dan hati selama perkembangan janin dan
dianggap sebagai bentuk janin dari serum albumin. AFP mengikat tembaga, nikel,
asam lemak dan bilirubin. AFP ini ditemukan dalam bentuk monomer, dimer dan
trimer. AFP adalah suatu glikoprotein, mempunyai
30% homolog dengan albumin, dan mempunyai berat molekul yang sama (69.000).
Kadar AFP yang beredar sangat rendah pada orang dewasa, kecuali pada kehamilan,
dimana didapat dari
sirkulasi fetus yang menyebabkan peningkatan yang signifikan.
Alfa
fetoprotein (alpha fetoprotein/AFP) adalah protein yang dihasilkan oleh
bayi yang belum lahir saat tumbuh di dalam rahim. Sejumlah besar AFP ditemukan
dalam cairan ketuban. Kadar plasmanya berkurang dengan cepat setelah kelahiran.
kadar alfa fetoprotein abnormal dapat menunjukkan cacat otak atau sumsum tulang
belakang, janin kembar, hari perkiraan lahir salah perhitungan, atau kelainan kromosom. Kadar
normal pada orang dewasa biasanya dicapai pada usia 8-12 bulan.
Dewasa
ini, AFP diketahui tidak memiliki manfaat pada orang dewasa yang sehat. Jadi,
kadar yang meningkat dapat menunjukkan kelainan. Kadar normal dari AFP adalah
di bawah 10 ng/ml. Kenaikan sedang sampai 500 ng/ml dapat terjadi pada penderita
hepatitis kronik. Sedangkan kadar di atas 500 ng/ml hanya terdapat pada penderita
kanker hati, kanker testis
dan ovarium, dan proses penyebaran kanker yang telah
mencapai hati. Untuk mengetahui kadar AFP dalam tubuh maka harus dilakukan tes
AFP yang menggunakan darah sebagai medianya.
Alpha
fetoprotein tes (AFP) adalah tes darah yang dilakukan untuk mengukur,
mendiagnosa, atau memantau kelainan pada janin. Tes ini dapat juga mendeteksi
beberapa gangguan hati dan beberapa jenis kanker pada orang dewasa. Selama
kehamilan, tes ini bersamaan dengan pemeriksaan cairan ketuban (amniosentesis),
dapat membantu mendeteksi bifida tulang belakang janin atau cacat pada saluran
saraf janin lainnya. Tes AFP dapat juga dilakukan sebagai bagian dari skrining
tes lainnya untuk menemukan masalah kelainan kromosom seperti Down syndrome
(trisomy 21) atau sindrom
Edwards (trisomy 18) dan omphalocele.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil tes :
·
Kontaminasi
dari darah fetus, Yang dapat terjadi saat ammiocentesis
·
Perokok
·
Gestational
diabetes
·
Jika
pernah melakukan tes medis yang menggunakan radio aktif dalam waktu 2 minggu
sebelumnya
Peningkatan kadar serum
AFP maternal dijumpai pada :
·
Neural tube defects ( omphalocele )
·
Kehamilan multipel
·
Fetal distres
·
Fetal death
Peningkatan kadar
AFP non maternal dijumpai pada
·
Kanker hepatoselular primer (
hepatoma )
·
Adanya metastase kanker di hati
·
Kanker sel germinal atau yolk sac dari
ovarium
·
Tumor sel embrional atau sel germinal dari
testis
·
Kanker lain seperti : stomach,
colon, lung, breast dan lymphoma
·
Nekrosis sel hati ( sirhosis, hepatitis )
Terima Kasih sudah
bekunjung di blog imunohistokimia ini...
Dalam blog ini akan Kami share
segala sesuatu seputar imunohistokimia
Kami pun menyediakan
segala keperluan laboratorium imunohistokimia (khususnya) dan laboratorium
umum...
Untuk info lebih lanjut, silahkan kunjungi link di
bawah ini :
Live Casino (H2H) - Jordan's Arabia23 Retro
BalasHapusThe casino features find air jordan 18 retro red suede a collection of casino slots, poker, air jordan 18 retro men red to my site roulette and air jordan 18 retro men red for sale live air jordan 18 retro men red cheap dealer games. All from replica air jordan 18 retro your desktop. Download the H2H client for free.