Prostate Spesific Antigen (PSA)
Prostat
merupakan suatu kelenjar sebesar buah kenari yang letaknya tepat di bawah
kandung kemih dan hanya ada pada kaum pria. Prostat adalah penghasil sebagian
besar cairan di dalam air mani (semen) yang menjaga sperma agar tetap hidup. Kelenjar
prostat mulai berkembang sebelum bayi lahir dan akan terus berkembang hingga
mencapai usia dewasa. Perkembangan prostat dipengaruhi oleh hormon seks pria,
yaitu androgen. Hormon androgen yang utama adalah testosteron. Testosteron akan
menyebabkan kelenjar prostat secara perlahan membesar seiring
dengan meningkatnya usia bayi tersebut.
Prostat
pada usia dewasa yang semakin bertambah besar dapat menghambat aliran air seni
melewati uretra (pembuluh yang membawa air seni dari kandung kemih), sehingga
mempersulit atau memperlambat keluarnya air seni sewaktu buang air kecil.
Kondisi ini disebut pembesaran prostat jinak (Benign
Prostatic Hyperplasia/BPH),
namun pembesaran prostat jinak bukanlah kanker. Kanker prostat terjadi jika
sel-sel kelenjar prostat berkembang secara abnormal tidak terkendali sehingga
mendesak dan merusak jaringan di sekitarnya. Penyebab kanker prostat masihlah
belum jelas. Oleh karena itu, pencegahan terhadap
kanker prostat saat ini belum sepenuhnya dapat dilakukan. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan deteksi dini kanker prostat sehingga akibat yang
fatal dapat dihindari. Salah satu deteksi kanker prostat adalah dengan Tes
Prostate Specific Antigen (PSA).
Prostate Specific Antigen
(PSA), juga dikenal dengan sebutan
gamma-seminoprotein atau kallikrein-3 (KLK3), adalah suatu protease yang disandikan
oleh gen KLK3 pada manusia. PSA diproduksi untuk ejakulasi, dimana PSA tersebut
dapat mencairkan semen di koagulat air mani sehingga memungkinkan sperma untuk
berenang bebas. Substansi ini juga dapat melarutkan lendir serviks sehingga memungkinkan
masuknya sperma ke rahim. Selain itu PSA berfungsi memecah protein ber-BM
tinggi dari koagulat air mani ke dalam bentuk polipeptida yang lebih sederhana.
Proses ini mengakibatkan semen dalam prostat menjadi lebih cair (likuid). PSA
diproduksi secara eksklusif oleh epitel sel-sel prostat, baik yang jinak maupun
yang ganas. PSA ini juga ditemukan dalam bentuk serum. Serum PSA saat ini
adalah metode terbaik untuk mendeteksi lokalisasi kanker prostat dan respon
monitoring untuk perawatan (Tes PSA).
Tes PSA merupakan tes darah yang bertujuan
untuk mengukur kadar protein yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat. Bila
kadarnya tinggi mengindikasikan kanker prostat. Namun peningkatan kadar PSA
kadang juga dapat disebabkan oleh pembesaran prostat, infeksi dan/atau
peradangan prostat. Mengukur tingkat PSA dapat meningkatkan kemungkinan
penemuan sangat dini kanker prostat. Jika nilai tes PSA anda tinggi, maka
dokter akan menyarankan melakukan biopsi prostat untuk mengetahui apakah Anda
benar menderita kanker prostat. Biopsi prostat dilakukan untuk mendapatkan
sampel jaringan prostat yang kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk
mendeteksi ada tidaknya sel kanker. Pemeriksaan ultrasonik (transrectal
ultrasound)
merupakan cara lain untuk mendeteksi kanker prostat.
Berikut
syarat-syarat yang harus dipenuhi pasien ketika melakukan test PSA :
·
Pasien tidak memiliki
infeksi saluran kemih yang masih aktif
·
Pasien
tidak mengalami ejakulasi dalam 48 jam sebelumnya
·
Pasien
tidak melakukan biopsi prostat dalam enam minggu sebelumnya
·
Pasien tidak melakukan pemeriksaan dubur rutin
(jika memungkinkan, lakukan tes darah sebelum pemeriksaan; sebaliknya, menunggu
satu minggu setelahnya)
Rentang
normal PSA tergantung umur dan Departemen Kesehatan menyarankan nilai 'cut-off'
berikut :
PSA Cut-off Values
| |
Age (years)
|
PSA Cut-off (ng/mL)
|
50-59
|
≥3.0
|
60-69
|
≥4.0
|
70 and over
|
>5.0
|
Terima Kasih sudah
bekunjung di blog imunohistokimia ini...
Dalam blog ini akan Kami share
segala sesuatu seputar imunohistokimia
Kami pun menyediakan segala
keperluan laboratorium imunohistokimia (khususnya) dan laboratorium umum...
Untuk info lebih lanjut,
silahkan kunjungi link di bawah ini :